Motor DC
Pengertian Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Jenis-Jenis Motor DC
Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor arus searah (DC) dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motor)
Pada motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan (field winding) terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada rotor. Karena adanya rangkaian tambahan dan kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik, Motor DC jenis ini menjadi lebih mahal sehingga jarang digunakan. Separately Excited Motor DC ini umumnya digunakan di laboratorium untuk penelitian dan peralatan-peralatan khusus. - Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self Excited DC Motor)
Pada motor DC jenis sumber daya sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan secara seri, paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC sumber daya sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis motor DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC Motor, dan Compound DC Motor.- Motor DC Tipe Shunt (Shunt DC Motor)
Shunt DC Motor atau motor DC tipe shunt ini adalah motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC tipe shunt ini merupakan tipe motor DC yang sering digunakan, hal ini dikarenakan Motor DC shunt memiliki kecepatan yang hampir konstan meskipun terjadi perubahan beban (kecepatan akan berkurang apabila mencapai torsi (torque) tertentu. Karena kumparan medan dan kumparan angker dihubungkan secara paralel, maka total arus listrik merupakan penjumlahan dari arus yang melalui kumparan medan dan arus yang melalui kumparan angker.
Kecepatannya dapat dikendalikan dengan memasangkan sebuah resistor/tahanan secara seri dengan kumparan medan ataupun seri dengan kumparan angker. Jika resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan medan maka kecepatannya akan berkurang, sedangkan apabila resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan angker maka kecepatannya akan bertambah. - Motor DC Tipe Seri (Series DC Motor)
Series DC Motor atau motor DC tipe seri ini adalah motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker (armature winding). Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik pada kumparan medan adalah sama dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada motor DC tipe seri ini akan berkurang seiring dengan penambahan beban yang diberikan pada motor DC tersebut. Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang terpasang karena akan berputar cepat tanpa terkendali. - Motor DC Tipe Gabungan (Compound DC Motor)
Compound DC Motor atau motor DC tipe gabungan ini adalah gabungan motor DC jenis shunt dan motor DC jenis series. Pada motor DC tipe gabungan atau compound DC motor ini, terdapat dua kumparan medan (field winding) yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan seri dengan kumparan angker (armature winding). Dengan gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, motor DC jenis compound ini mempunyai karakteristik seperti series DC motor yang memiliki torsi (torque) awal yang tinggi dan karakteristik shunt DC motor yang memiliki kecepatan hampir konstan.
Motor DC tipe gabungan (compound DC motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu long shunt compound DC motor yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan short shunt compound DC motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker.
- Motor DC Tipe Shunt (Shunt DC Motor)
Konstruksi Motor DC
Sebuah motor memiliki 2 bagian utama, yaitu stator dan rotor.
- Stator sendiri merupakan bagian motor yang diam. Stator winding akan dialiri arus listrik untuk menghasilkan flux magnet stator.
- Rotor merupakan bagian motor yang berputar.
- Armature winding mengalirkan arus yang bergantung pada daya mekanik yang dihasilkan
- Field Winding bertujuan untuk mengatur medan magnet di dalam mesin.
Prinsip Kerja Motor DC
Pada prinsipnya, motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Sumber :
- http://zonaelektro.net/motor-dc/
- https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-motor-dc-motor-arus-searah/
- https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211053agungsetiaji/2013/04/28/motor-dc/
- https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/
Belum ada Komentar untuk "Motor DC"
Posting Komentar